"Siapa yang Tega Lihat Komandan Dibunuh Preman?"

LP Cebongan (Foto: Dok Okezone) 
 
JAKARTA - Citra Korps Pasukan Khusus (Kopassus) saat ini tengah disorot pascainsiden penyerangan oknum anggotanya ke LP Cebongan, Sleman dan menewaskan empat pelaku pembunuhan rekan mereka sesama anggota Kopassus, Serka Santoso.

Namun, 11 oknum Kopassus pelaku penyerangan LP Cebongan tersebut secara ksatria telah mengakui kepada Tim Investigasi yang dibentuk KSAD, Jenderal Pramono Edhie Wibowo. Mereka juga siap mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di depan hukum. Semua ini mereka lakukan demi solidaritas korps dan tak terima atasannya dibunuh dengan cara keji.

Ketua DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Edhy Prabowo, memiliki sudut pandang sendiri atas peristiwa tersebut. Secara psikologis, Edhy bisa memaklumi tindakan yang dilakukan para rekan Serka Santoso. Mengingat, solidaritas di tubuh TNI amatlah tinggi, terlebih di Kopassus.

"Para oknum Kopassus itu melanggar hukum memang benar, tapi kalau dilihat kasusnya lebih dalam saya bisa memahami. Anggota mana yang tega melihat komandannya dibunuh secara sadis oleh para preman?" kata Edhy kepada Okezone, Sabtu (5/4/2013).

Anggota Komisi VI DPR ini menambahkan, masyarakat hendaknya tidak terus menerus memvonis Kopassus sebagai pembunuh, terlebih setelah para pelaku sudah mengakui perbuatannya. Sebab, lanjut Edhy, kejadian di LP Cebongan bukanlah sebab melainkan akibat. Dimana sebelumnya, Serka Santoso dibunuh sekelompok preman di Hugo's Cafe.

"Anggota Kopassus itu dibunuh dengan cara sadis oleh para preman yang memang sudah sangat meresahkan masyarakat Yogyakarta. Seandainya anggota Kopassus itu meninggal karena ketidaksengajaan, saya yakin tidak akan ada aksi balas dendam semacam itu," tegas Edhy.

Edhy yang kini menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Gerindra di DPR ini meminta kepada DPR dan LSM untuk tidak terlalu menyoroti dan menghakimi Kopassus. Pasalnya, pihak TNI terlebih Danjen Kopassus Mayjen Agus Sutomo sudah mengakui kesalahannya dan siap bertanggung jawab.

"Jangan terlalu memojokan para prajurit kita. Mereka juga anak kandung bangsa yang berjiwa ksatria. Usut kasus ini tanpa harus memojokan Kopassus. Dan jangan ada lagi masyarakat yang menjadi korban ulah premanisme yang makin sini makin menjamur," pungkasnya.

Kamis 3 Apri lalu, Tim Investigasi TNI Angkatan Darat menyampaikan keterangan resmi bahwa pelaku penyerangan di LP Cebongan adalah 11 oknum anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kartasura, Surakarta. Hal tersebut diperoleh berdasarkan pengakuan dari 11 pelaku.

Menyikapi hal itu itu, Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo menegaskan, siap bertanggung jawab atas insiden penyerangan yang dilakukan anak buahnya di LP Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menyebabkan empat tahanan tewas.

"Kalau bicara siapa yang bertanggung jawab. Itu semua anak buah saya. Saya orang yang terdepan bertanggung jawab (atas penyerangan itu)," katanya kepada wartawan di Cijantung, Jakarta Timur, Jumat kemarin.

sumber : "http://news.okezone.com/read/2013/04/06/337/787453/siapa-yang-tega-lihat-komandan-dibunuh-preman"
Label:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Membaca Artikel di :
Blog Penguintanah - Biar Mainstream yang Penting Tetap Menarik.
Silahkan Berkomentar yang Relevan Tanpa Menyinggung Suku, Agama, Budaya atau Ras Tertentu.

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.