1. Akui uang Rp 10 juta untuk biaya hubungan intim
Maharany Suciyono, mengakui duit Rp 10 juta dari Ahmad Fathanah
diberikan atas jasa buat menemani pria itu dan berhubungan intim.
Perempuan kelahiran Kuningan, Jawa Barat, itu mengakuinya di hadapan
persidangan terdakwa Arya Abdi Effendy dan H. Juard Effendi.
"Uang Rp 10 itu juta dari Ahmad Fathanah buat apa?," tanya Jaksa Rum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
"Diberi 10 juta enggak tahu buat apa. Dikasih gitu aja. Itu untuk menemani pak Ahmad," ujar Maharany.
Lalu jaksa Rum mengkonfrontir kesaksian Maharany dengan keterangannya di Berita Acara Pemeriksaan. "Apakah uang itu diberikan kepada saudari agar mau diajak berhubungan intim," tanya Jaksa Rum lagi.
"Iya," ujar Maharany.
"Uang itu kaitannya dengan itu?," kata Jaksa Rum menegaskan.
"Iya," ucap Maharany.
"Uang Rp 10 itu juta dari Ahmad Fathanah buat apa?," tanya Jaksa Rum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
"Diberi 10 juta enggak tahu buat apa. Dikasih gitu aja. Itu untuk menemani pak Ahmad," ujar Maharany.
Lalu jaksa Rum mengkonfrontir kesaksian Maharany dengan keterangannya di Berita Acara Pemeriksaan. "Apakah uang itu diberikan kepada saudari agar mau diajak berhubungan intim," tanya Jaksa Rum lagi.
"Iya," ujar Maharany.
"Uang itu kaitannya dengan itu?," kata Jaksa Rum menegaskan.
"Iya," ucap Maharany.
2. Sedang bugil saat digerebek KPK
Ada dua penyelidik KPK yang bersaksi hari ini. Yakni Amir Arif dan
Dian Andi. Tetapi, hanya Amir Arif yang ikut menangkap Fathanah dan
Maharany di hotel itu.
"Setelah keduanya (Fathanah dan Maharany) berpakaian, kami bawa mereka ke tempat parkir lantai dasar," kata Amir saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
Menurut Amir, dia mengintai Fathanah sejak pukul 17.00 WIB. Dia mengatakan, saat datang pertama kali, Fathanah seorang diri.
"Di lobi hotel, Fathanah pertama datang sendiri. Dia lalu masuk ke sebuah kafe di hotel itu. Lalu kemudian ada seorang wanita, yang belakangan saya tahu namanya Maharany Suciyono, datang dan bergabung ke meja Fathanah," ujar Amir.
Tidak lama kemudian, lanjut Amir, Maharany dan Fathanah naik ke kamar 1740 di lantai 17. Lantas dia mengaku mendapat perintah dari KPK agar menangkap Fathanah, karena diduga kuat telah menerima uang dari PT Indoguna Utama, dan uangnya di mobil Fathanah yang ada di tempat parkir lantai bawah.
"Setelah keduanya (Fathanah dan Maharany) berpakaian, kami bawa mereka ke tempat parkir lantai dasar," kata Amir saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
Menurut Amir, dia mengintai Fathanah sejak pukul 17.00 WIB. Dia mengatakan, saat datang pertama kali, Fathanah seorang diri.
"Di lobi hotel, Fathanah pertama datang sendiri. Dia lalu masuk ke sebuah kafe di hotel itu. Lalu kemudian ada seorang wanita, yang belakangan saya tahu namanya Maharany Suciyono, datang dan bergabung ke meja Fathanah," ujar Amir.
Tidak lama kemudian, lanjut Amir, Maharany dan Fathanah naik ke kamar 1740 di lantai 17. Lantas dia mengaku mendapat perintah dari KPK agar menangkap Fathanah, karena diduga kuat telah menerima uang dari PT Indoguna Utama, dan uangnya di mobil Fathanah yang ada di tempat parkir lantai bawah.
3. Baru kenal sehari mau diajak ke hotel
Maharany Suciyono mengaku sehari sebelum ditangkap sempat berkenalan
dengan Ahmad Fathanah di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Saat itu,
lanjut perempuan kelahiran 20 tahun lalu itu, Fathanah mengaku sebagai
pengusaha.
"Sehari sebelumnya sudah kenalan. Saya lagi di salah satu mal di Jakarta. Ada Ahmad Fathanah di situ. Dia kenalan. Katanya 'saya Ahmad Fathanah. Saya pengusaha'," kata Maharany di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
Sehari kemudian, pada 29 Januari, Maharany mengaku ditelepon Fathanah dan diajak bertemu di Hotel Le Meridien, Jakarta Selatan. Saat itu dia mengaku sempat menemani Fathanah di sebuah kafe di hotel itu.
"Saya datang lewat dari jam 17.00 WIB. Saya duduk dulu di kafe, lalu diajak Pak Ahmad ke kamar," ujar wanita kelahiran Kuningan, Jawa Barat itu.
Tidak lama kemudian, Maharany mengaku datang tim Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia lalu ditangkap dan barang-barangnya diamankan.
"Saya enggak mau ikut larut dalam kasus. Saya kembalikan uangnya ke KPK," kata Maharany saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
Maharany yang kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 20 tahun lalu itu mengaku pada 29 Januari diminta Ahmad Fathanah bertemu di Hotel Le Meridien, Jakarta Selatan.
"Alasannya apa kok diajak bertemu di hotel oleh Ahmad Fathanah?," tanya Hakim Ketua Purwono Edi Santoso.
"Pengen ketemu saja," jawab Maharany polos. Sontak jawaban itu memancing tawa seluruh pengunjung sidang.
sumber : "http://www.merdeka.com/peristiwa/4-fakta-mengejutkan-fathanah-dan-maharany-di-hotel/mau-kembalikan-uang-rp-10-juta-dari-fathanah.html"
"Sehari sebelumnya sudah kenalan. Saya lagi di salah satu mal di Jakarta. Ada Ahmad Fathanah di situ. Dia kenalan. Katanya 'saya Ahmad Fathanah. Saya pengusaha'," kata Maharany di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
Sehari kemudian, pada 29 Januari, Maharany mengaku ditelepon Fathanah dan diajak bertemu di Hotel Le Meridien, Jakarta Selatan. Saat itu dia mengaku sempat menemani Fathanah di sebuah kafe di hotel itu.
"Saya datang lewat dari jam 17.00 WIB. Saya duduk dulu di kafe, lalu diajak Pak Ahmad ke kamar," ujar wanita kelahiran Kuningan, Jawa Barat itu.
Tidak lama kemudian, Maharany mengaku datang tim Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia lalu ditangkap dan barang-barangnya diamankan.
4. Mau kembalikan uang Rp 10 juta dari Fathanah
Maharany Suciyono mengaku mengembalikan uang Rp 10 juta dari Ahmad Fathanah karena tidak ingin terjerat kasus. Dia mengatakan hal itu di depan persidangan hari ini."Saya enggak mau ikut larut dalam kasus. Saya kembalikan uangnya ke KPK," kata Maharany saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
Maharany yang kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 20 tahun lalu itu mengaku pada 29 Januari diminta Ahmad Fathanah bertemu di Hotel Le Meridien, Jakarta Selatan.
"Alasannya apa kok diajak bertemu di hotel oleh Ahmad Fathanah?," tanya Hakim Ketua Purwono Edi Santoso.
"Pengen ketemu saja," jawab Maharany polos. Sontak jawaban itu memancing tawa seluruh pengunjung sidang.
sumber : "http://www.merdeka.com/peristiwa/4-fakta-mengejutkan-fathanah-dan-maharany-di-hotel/mau-kembalikan-uang-rp-10-juta-dari-fathanah.html"
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Membaca Artikel di :
Blog Penguintanah - Biar Mainstream yang Penting Tetap Menarik.
Silahkan Berkomentar yang Relevan Tanpa Menyinggung Suku, Agama, Budaya atau Ras Tertentu.