KITA takkan tahu seperti apa hewan-hewan yang hidup pada ribuan atau jutaan tahun yang lalu, jika saja para ilmuwan tidak menemukan fosil-fosil mereka di berbagai tempat, di berbagai belahan dunia. Dari penemuan-penemuan itu, kita kini tahu bahwa hewan zaman dulu beda dengan hewan masa kini, meski ada pendapat bahwa hewan zaman dulu merupakan nenek moyang hewan masa kini.
Hollywood beberapa kali membuat film dengan tokoh hewan-hewan purba itu. Sebut saja film berjudul Dinosaur dan The Jurassic Park yang dibuat berseri. Tentu, kesannya hewan-hewan itu ganas dan mengerikan. Namun demikian, bagi sebagian orang, bahkan ilmuwan, hewan-hewan itu menakjubkan dan tak terbayangkan jika mereka tetap hidup saat ini. Berikut 24 Hewan Purba yang menakjubkan, yang datanya diolah dari berbagai sumber, termasuk dari LiveScience :
1. Dino Turkey
Hewan ini mirip kalkun raksasa, dan juga
tidak bisa terbang meski bersayap. Tingginya 2 meter dengan bulu
berwarna cerah dan cakar besar seperti cakar burung raksasa. Hewan ini
dapat berlari dengan kecepatan hingga 40 kilometer per jam.
Menurut para ilmuwan, hewan bernama latin hagryphus giganteus ini sejenis dinosaurus, namun dari kelompok raptor karena juga merupakan hewan pemakan daging (karnivora).
Fosil Dino Turkey ditemukan di selatan Utah, Amerika. Binatang purba ini diduga “berkelana” ke New Mexico dari tempat asalnya di Kanada, sekitar 75 juta tahun lalu.
2. Plesiosaurus
Fosil Dino Turkey ditemukan di selatan Utah, Amerika. Binatang purba ini diduga “berkelana” ke New Mexico dari tempat asalnya di Kanada, sekitar 75 juta tahun lalu.
2. Plesiosaurus
Reptil laut bertubuh besar dan bernama latin sauropterygian ini hidup di awal periode Jurassic. Keberadaannya diketahui berdasarkan kerangka yang nyaris utuh yang ditemukan di Inggris.
Ketika isu tentang monster di Danau Loch Ness merebak, monster
itu sempat diduga merupakan penampakan dari hewan ini, namun para
ilmuwan segera membantah karena selain hewan ini telah punah, juga
kepalanya lebih kecil dibanding kepala monster Loch Ness yang wujudnya
sempat dilihat sejumlah orang, dan bahkan diabadikan dalam sebuah
lukisan.
Selain itu, plesiosaurus memiliki leher yang panjang dan ramping, tubuh yang lebar seperti penyu, berekor pendek, dan memiliki dua pasangan “dayung besar” yang bentuknya memanjang.
3. Aerosteon Dinosaur
Selain itu, plesiosaurus memiliki leher yang panjang dan ramping, tubuh yang lebar seperti penyu, berekor pendek, dan memiliki dua pasangan “dayung besar” yang bentuknya memanjang.
3. Aerosteon Dinosaur
Hewan ini merupakan keluarga dinosaurus theropoda allosauroid yang hidup pada periode akhir cretaceous
di sebuah wilayah yang kini menjadi negara Argentina. Fosilnya yang
diperkirakan berusia 84 juta tahun, ditemukan pada 1996 di Anacleto.
Aerosteon dinosaur memiliki beberapa spesies. Salah satunya, dan yang
paling dikenal adalah Aerosteon riocoloradensis. Fosilnya ditemukan 1
kilometer di sebelah utara Colorado RÃo, Provinsi Mendoza.
Aerosteon dinosaur memiliki tinggi 9 meter dan memiliki sistem
pernapasan yang mirip sistem pernapasan burung, namun termasuk hewan
karnivora.
Nama Aerosteon berasal dari bahasa Yunani, yakni aer yang berarti udara, dan osteon yang berarti tulang.
4. Megapiranha
Nama Aerosteon berasal dari bahasa Yunani, yakni aer yang berarti udara, dan osteon yang berarti tulang.
4. Megapiranha
Ikan karnivora bergigi setajam gergaji ini ditengarai merupakan nenek moyang ikan piranha modern yang hidup di Sungai Amazon, dan hidup pada periode akhir Miosen (antara 8-10 juta tahun lalu).
Hewan dari keluarga characin serrasalmid ini telah punah, dan
kala masih eksis, diperkirakan dapat hidup dengan tubuh hingga
sepanjang 1 meter, atau empat kali lebih panjang dari ikan piranha
modern.
Keberadaan ikan ini diketahui setelah fosilnya ditemukan pada 2009 di Argentina. Meski fosil yang ditemukan tidak dalam keadaan lengkap, namun diyakini bahwa hewan ini mematikan karena memiliki deretan gigi zigzag yang serupa dengan gigi piranha modern. Deretan gigi itu dilengkapi satu baris gigi yang berfungsi untuk memotong mangsanya, dan dua baris gigi yang agaknya berfungsi untuk mengunyah tanaman yang dimakan.
5. Camarasaurus
Keberadaan ikan ini diketahui setelah fosilnya ditemukan pada 2009 di Argentina. Meski fosil yang ditemukan tidak dalam keadaan lengkap, namun diyakini bahwa hewan ini mematikan karena memiliki deretan gigi zigzag yang serupa dengan gigi piranha modern. Deretan gigi itu dilengkapi satu baris gigi yang berfungsi untuk memotong mangsanya, dan dua baris gigi yang agaknya berfungsi untuk mengunyah tanaman yang dimakan.
5. Camarasaurus
Nama hewan ini berarti ‘kadal bilik’ karena tulang hewan ini memiliki ruang berongga. Camarasaurus merupakan keluarga dinosaurus herbivora
yang umum disebut dinosaurus sauropoda, dan berkaki empat. fosilnya
ditemukan di Formation Morrison of Colorado dan Utah, Amerika Serikat.
Camarasaurus hidup pada periode akhir Jurassic (antara 155 dan 145
juta tahun lalu), dan hidup di wilayah yang kini menjadi Gurun Sahara.
Ukuran panjang maksimum tubuhnya sekitar 15 meter dengan tinggi bisa
mencapai 23 meter dan berat maksimum 47 ton.
Tengkorak hewan ini melengkung dengan wajah berbetuk persegi dan bermoncong tumpul. Panjang gigi-giginya yang bisa mencapai 19 inci dan berbentuk seperti pahat (spatulate), berderet dengan teratur dan rata pada rahangnya. Sementara tungkai depannya memiliki lima jari dengan cakar yang besar dan tajam.
Sama seperti kebanyakan sauropoda, tungkai depan Camarasaurus lebih pendek dibanding yang belakang. Namun demikian, bahunya justru sedikit miring ke belakang.
6. Mammoth
Tengkorak hewan ini melengkung dengan wajah berbetuk persegi dan bermoncong tumpul. Panjang gigi-giginya yang bisa mencapai 19 inci dan berbentuk seperti pahat (spatulate), berderet dengan teratur dan rata pada rahangnya. Sementara tungkai depannya memiliki lima jari dengan cakar yang besar dan tajam.
Sama seperti kebanyakan sauropoda, tungkai depan Camarasaurus lebih pendek dibanding yang belakang. Namun demikian, bahunya justru sedikit miring ke belakang.
6. Mammoth
Hewan mirip gajah modern ini memiliki “rambut
gondrong ” yang luar biasa tebal. Hewan ini juga bergading melengkung
dan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari mastodon, karena
mammoth dapat memiliki tinggi hingga 4 meter dan bobot hingga 12 ton.
Hewan yang dijadikan karakter utama dalam film kartun Ice Age ini
punah sekitar 10.000 tahun lalu, dan hingga kini para ilmuwan belum
yakin bahwa hewan ini punah akibat perubahan iklim yang ekstrem
seperti berakhirnya Zaman Es, atau akibat perburuan oleh manusia.
Bahkan ada beberapa ilmuwan yang berpikir bahwa hewan ini punah akibat
jatuhnya meteor yang juga diduga menjadi penyebab punahnya dinosaurus.
Mammoth diperkirakan hidup dari periode Pliosen (sekitar 5 juta tahun lalu) hingga periode Holocene (sekitar 4.500 tahun lalu) di Eropa, Asia, dan Amerika Selatan yang meliputi hingga wilayah Mexico. Mammoth merupakan anggota keluarga Elephantidae yang merupakan nenek moyang gajah modern.
7. Dunkleosteus Terrelli
Mammoth diperkirakan hidup dari periode Pliosen (sekitar 5 juta tahun lalu) hingga periode Holocene (sekitar 4.500 tahun lalu) di Eropa, Asia, dan Amerika Selatan yang meliputi hingga wilayah Mexico. Mammoth merupakan anggota keluarga Elephantidae yang merupakan nenek moyang gajah modern.
7. Dunkleosteus Terrelli
Para ilmuwan menduga kalau ikan prasejarah ini merupakan raja para binatang
yang hidup 400 juta tahun lalu, karena ukurannya yang luar biasa, yakni
bisa mencapai panjang 33 meter dan bobot 4 ton, serta dapat memangsa
dua ekor hiu modern sekaligus.
Ikan ini merupakan salah satu dari keluarga placoderma arthrodire terbesar yang pernah hidup pada periode akhir Devon (sekitar 380-360 juta tahun lalu), dan merupakan predator puncak hypercarnivorous.
Dunkleosteus awalnya dimasukkan dalam keluarga dinichthyidae, keluarga yang sebagian besar merupakan arthrodires karnivora seperti gorgonichthys. Namun pendalaman terhadap detil fosil hewan ini yang ditemukan di Amerika Utara, Polandia, Belgia dan Maroko, membuatnya dimasukkan dalam keluarga arthrodire pachyosteomorph.
8. Leviathan Melvillei
Dunkleosteus awalnya dimasukkan dalam keluarga dinichthyidae, keluarga yang sebagian besar merupakan arthrodires karnivora seperti gorgonichthys. Namun pendalaman terhadap detil fosil hewan ini yang ditemukan di Amerika Utara, Polandia, Belgia dan Maroko, membuatnya dimasukkan dalam keluarga arthrodire pachyosteomorph.
8. Leviathan Melvillei
Nenek moyang paus modern ini punah sekitar
25 juta tahun lalu. Berbeda dengan paus yang saat ini kita kenal, yang
terkesan lembut dan tak berbahaya, Leviathan Melvillei merupakan
predator berbahaya dengan gigi-gigi yang mengerikan dan mata besar yang
diduga menjadi indera terbaiknya saat berburu mangsa.
Dari fosilnya yang ditemukan dilepas pantai Peru pada Juni 2010,
diketahui kalau tengkorak ikan ini memiliki panjang 3 meter, sementara
panjang tubuhnya bisa mencapai 18 meter.
Oleh ilmuwan, paus raksasa ini dinamai Leviathan Melvillei, diambil dari nama Herman Melville, penulis novel fiksi Moby Dick. Rahang kiri dan kanannya dilengkapi gigi-gigi yang tajam dan runcing, yang panjangnya mencapai 36 sentimeter, sementara gigi-gigi di rahang depan atas dan depan bawahnya mencapai 12 sentimeter. Hewan ini diduga tak hanya memangsa hewan lain yang selautan dengannya, tetapi juga memangsa sesamanya.
Oleh ilmuwan, paus raksasa ini dinamai Leviathan Melvillei, diambil dari nama Herman Melville, penulis novel fiksi Moby Dick. Rahang kiri dan kanannya dilengkapi gigi-gigi yang tajam dan runcing, yang panjangnya mencapai 36 sentimeter, sementara gigi-gigi di rahang depan atas dan depan bawahnya mencapai 12 sentimeter. Hewan ini diduga tak hanya memangsa hewan lain yang selautan dengannya, tetapi juga memangsa sesamanya.
Di banding masa kini, ular prasejarah berukuran jauh lebih besar. Bahkan ukuran ular dalam film Anaconda tidak seberapa dibanding ukuran tubuh ular-ular purba tersebut.
Dari fosil yang ditemukan para ilmuwan, diketahui kalau ular purba
bisa mencapai panjang 13 meter dan berat 1 ton lebih. Wilayah hidupnya
di tempat dimana kini menjadi wilayah Amerika Selatan. Ular-ular ini
hidup sekitar 60 juta tahun silam.
10. Aquatic Turtles
10. Aquatic Turtles
Nenek moyang penyu modern ini hidup sekitar 220 juta tahun lalu di perairan yang kini masuk wilayah China.
Tampilan penyu aquatic ini unik, karena meski memiliki cangkang di
perut, namun punggungnya “telanjang”. Tidak seperti penyu modern yang
seluruh tubuhnya dilindungi cangkang, sehingga kaki dan kepalanya
bahkan dapat ditarik masuk ke cangkang tersebut.
Seperti halnya kura-kura moden, kura-kura purba bernama latin Odontochelys semitestacea ini juga lebih banyak menghabiskan waktu di air. Mereka berenang-renang dan mencari makan di samudera yang luas.
11. Pseudotoothed Birds
Seperti halnya kura-kura moden, kura-kura purba bernama latin Odontochelys semitestacea ini juga lebih banyak menghabiskan waktu di air. Mereka berenang-renang dan mencari makan di samudera yang luas.
11. Pseudotoothed Birds
Bayangkanlah jika burung yang hidup saat
ini memiliki tubuh seukuran tubuh pesawat Cessna, pesawat kecil dalam
industri pesawat terbang. Mengerikan bukan?
Pseudotoothed Birds hidup di awal periode Paleosen hingga akhir
periode Eosen (sekitar 50 juta tahun lalu). Burung raksasa ini diyakini
merupakan salah satu nenek moyang burung modern yang kita kenal saat
ini, dan hidup di wilayah-wilayah yang kini menjadi wilayah Inggris,
namun berkelana hingga wilayah-wilayah yang kini menjadi wilayah Maroko
dan Kazakhstan.
Burung dari keluarga Odontopterygiformes ini memiliki kepala dan leher mirip angsa, namun bergigi. Bentangan sayapnya bisa mencapai 2-3 meter. Burung ini diketahui gemar terbang di atas samudera dan juga mencari mangsa di lautan seperti burung camar modern.
12. Hurdia Victoria
Burung dari keluarga Odontopterygiformes ini memiliki kepala dan leher mirip angsa, namun bergigi. Bentangan sayapnya bisa mencapai 2-3 meter. Burung ini diketahui gemar terbang di atas samudera dan juga mencari mangsa di lautan seperti burung camar modern.
12. Hurdia Victoria
Hewan ini termasuk spesies anomalocaridid yang telah punah dan hidup pada periode Cambrian (sekitar 505 juta tahun lalu). Hewan ini diduga kuat merupakan nenek moyang Arthropoda modern dan masih memiliki garis keturunan dengan Anomalocaris.
Hurdia merupakan salah satu organisme kambrium terbesar yang hidup
di lautan. Panjangnya bisa mencapai sekitar 50 sentimeter. Kepalanya
memiliki sepasang cakar besar dan berduri, yang berfungsi untuk
menyekop makanan untuk dimasukkan ke mulutnya.
Hurdia juga memiliki tempurung berongga di depan kepalanya, yang hingga kini masih belum diketahui apa fungsinya, namun diyakini tak dapat dijadikan sebagai alat pertahanan diri karena tempurung berongga tersebut memiliki dasar yang lunak.
Hurdia termasuk hewan predator, atau mungkin juga pemulung. Bentuk cakarnya yang lebih sederhana dibanding Anomalocaris, menunjukkan bahwa hewan ini memangsa korban yang lebih lemah darinya.
13. Limusaurus
Dari penemuan fosilnya, hewan ini diketahui memiliki tiga jari pada tangannya yang digunakan untuk membantunya berdiri dari posisi berbaring.
Limusaurus termasuk keluarga dinosaurus theropoda herbivora (pemakan tumbuhan) yang hidup pada periode Jurassic, dan hidup di kawasan yang kini menjadi wilayah Asia Timur, termasuk China.
Dari lokasi temuan fosilnya, para ilmuwan menduga kalau ketika jenis hewan ini masih hidup, Asia masih terhubung dengan benua-benua lain, dan belum dipisahkan lautan seperti saat ini.
Yang juga menarik, dari penemuan fosilnya juga muncul dugaan bahwa hewan ini merupakan bentuk transisi dari evolusi keluarga dinosaurus ke bentuk hewan bersayap modern.
Limusaurus bertubuh kecil dan langsing, dengan panjang sekitar 1,7 meter. Penemuan fosil hewan ini merupakan penemuan hewan ceratosaur pertama dari Asia Timur, yang membuka pengetahuan tentang adanya makhluk ini di zaman prasejarah. Sekaligus memberi pengetahuan kalau karakteristik hewan ini memiliki banyak kesamaan dengan coelophysoids dan tetanurans. Bahkan bentuk fisik hewan ini memunculkan kesimpulan bahwa Limusaurus memiliki hubungan genus yang erat dengan Ceratosauria clades dan Tetanurae.
14. Giganotosaurus
Hurdia juga memiliki tempurung berongga di depan kepalanya, yang hingga kini masih belum diketahui apa fungsinya, namun diyakini tak dapat dijadikan sebagai alat pertahanan diri karena tempurung berongga tersebut memiliki dasar yang lunak.
Hurdia termasuk hewan predator, atau mungkin juga pemulung. Bentuk cakarnya yang lebih sederhana dibanding Anomalocaris, menunjukkan bahwa hewan ini memangsa korban yang lebih lemah darinya.
13. Limusaurus
Dari penemuan fosilnya, hewan ini diketahui memiliki tiga jari pada tangannya yang digunakan untuk membantunya berdiri dari posisi berbaring.
Limusaurus termasuk keluarga dinosaurus theropoda herbivora (pemakan tumbuhan) yang hidup pada periode Jurassic, dan hidup di kawasan yang kini menjadi wilayah Asia Timur, termasuk China.
Dari lokasi temuan fosilnya, para ilmuwan menduga kalau ketika jenis hewan ini masih hidup, Asia masih terhubung dengan benua-benua lain, dan belum dipisahkan lautan seperti saat ini.
Yang juga menarik, dari penemuan fosilnya juga muncul dugaan bahwa hewan ini merupakan bentuk transisi dari evolusi keluarga dinosaurus ke bentuk hewan bersayap modern.
Limusaurus bertubuh kecil dan langsing, dengan panjang sekitar 1,7 meter. Penemuan fosil hewan ini merupakan penemuan hewan ceratosaur pertama dari Asia Timur, yang membuka pengetahuan tentang adanya makhluk ini di zaman prasejarah. Sekaligus memberi pengetahuan kalau karakteristik hewan ini memiliki banyak kesamaan dengan coelophysoids dan tetanurans. Bahkan bentuk fisik hewan ini memunculkan kesimpulan bahwa Limusaurus memiliki hubungan genus yang erat dengan Ceratosauria clades dan Tetanurae.
14. Giganotosaurus
Hewan ini merupakan keluarga dinosaurus
pemakan daging dengan tubuh terbesar di zamannya, yakni di akhir
periode Mesozoic (sekitar 97 juta tahun lalu). Hewan ini bisa memiliki
panjang hingga 55 meter dan berat lebih dari 8 ton. Hewan ini
menjelajahi kawasan berawa-rawa yang kini menjadi wilayah Amerika
Selatan.
Sebelum fosil hewan ini ditemukan, para ilmuwan meyakini bahwa Tyrannosaurus rex adalah “raja para dinosaurus” karena dinosaurus pemakan daging (karnivora) ini memiliki tubuh paling besar dari semua fosil dinosaurus yang ditemukan sebelumnya.
Giganotosaurus berjalan tegak dengan dua kaki belakang besar dan kuat. Namun demikian, hewan ini diyakini termasuk hewan yang cukup tangkas dalam bergerak karena ekornya yang tipis dan runcing yang ditengarai digunakan untuk mengatur keseimbangan tubuh dan untuk membantunya bergerak dengan cepat. Hewan ini diperkirakan dapat berlari dengan kecepatan 31 meter per jam, relatif cukup cepat untuk hewan berukuran seperti dirinya.
15. Troodon
Giganotosaurus berjalan tegak dengan dua kaki belakang besar dan kuat. Namun demikian, hewan ini diyakini termasuk hewan yang cukup tangkas dalam bergerak karena ekornya yang tipis dan runcing yang ditengarai digunakan untuk mengatur keseimbangan tubuh dan untuk membantunya bergerak dengan cepat. Hewan ini diperkirakan dapat berlari dengan kecepatan 31 meter per jam, relatif cukup cepat untuk hewan berukuran seperti dirinya.
15. Troodon
Inilah keluarga dinosaurus yang
dianggap sebagai salah satu jenis dinosaurus yang memiliki otak luar
biasa brilian alias amat cerdas. Hewan ini hidup pada akhir periode
Cretaceous (sekitar 75-65 juta tahun lalu).
Kecerdasan hewan ini terindetinfikasi dari ukuran otaknya yang luar
biasa besar, melebihi otak manusia, namun untuk ukuran tubuh, hewan ini
termasuk berukuran mini dibanding jenis dinosaurus yang lain, karena
Troodon hanya memiliki panjang 2,4-3,5 meter, tinggi sekitar 1,7 meter
dan bobot 55 kilogram.
Troodon (dibaca tro-odon) memiliki leher panjang, gigi gerigi yang tajam, bermata besar yang agak menonjol, dan memiliki lengan panjang yang dapat melipat seperti sayap burung. Ukuran mata hewan ini ditengarai membuat hewan ini memiliki penglihatan yang amat tajam, dan hewan ini juga ditengarai memiliki indera penciuman yang amat baik.
Troodon termasuk predator. Kecerdasan otak, ketajaman penglihatan dan penciumannya, membuat “hewan kecil” ini termasuk yang amat berbahaya di zamannya. Apalagi karena hewan ini dapat berlari dengan sangat cepat. Jika Anda pernah menonton film Jurassic Park, Anda dapat melihat betapa sulitnya untuk lolos dari hewan ini jika telah menjadi target buruannya.
Troodon juga termasuk jenis hewan theropoda. Ada bukti bahwa Dinosaurus “kecil” berbulu ini merawat sendiri anak-anaknya setelah sang anak menetas dari telur, dan jika kepepet, hewan ini bisa saja memakan telur dinosaurus lain.
16. Darwinopterus
Troodon (dibaca tro-odon) memiliki leher panjang, gigi gerigi yang tajam, bermata besar yang agak menonjol, dan memiliki lengan panjang yang dapat melipat seperti sayap burung. Ukuran mata hewan ini ditengarai membuat hewan ini memiliki penglihatan yang amat tajam, dan hewan ini juga ditengarai memiliki indera penciuman yang amat baik.
Troodon termasuk predator. Kecerdasan otak, ketajaman penglihatan dan penciumannya, membuat “hewan kecil” ini termasuk yang amat berbahaya di zamannya. Apalagi karena hewan ini dapat berlari dengan sangat cepat. Jika Anda pernah menonton film Jurassic Park, Anda dapat melihat betapa sulitnya untuk lolos dari hewan ini jika telah menjadi target buruannya.
Troodon juga termasuk jenis hewan theropoda. Ada bukti bahwa Dinosaurus “kecil” berbulu ini merawat sendiri anak-anaknya setelah sang anak menetas dari telur, dan jika kepepet, hewan ini bisa saja memakan telur dinosaurus lain.
16. Darwinopterus
Hewan ini merupakan reptil terbang dan merupakan predator di udara. Mangsanya mamalia dan dinosaurus bertubuh kecil.
Darwinopterus hidup pada periode Jurrasic (sekitar 160 juta
tahun lalu). Dari 30-40 spesimen yang semuanya ditemukan di Formasi
Tiaojishan, China, diketahui kalau hewan ini memiliki tiga spesies yang
berbeda, yang dicirikan berdasarkan pada ukuran tubuh dan bentuk
giginya. Yakni darwinopterus modularis yang memiliki tengkorak
berukuran panjang, darwinopterus linglongtaensis yang memiliki
tengkorak yang lebih pendek, dan darwinopterus robustodens yang
memiliki gigi amat kuat.
Adanya tiga jenis hewan ini diyakini ilmuwan sebagai pertanda bahwa ketiganya hidup di relung ekologi yang berbeda, dan darwinopterus modularis merupakan hewan dari genus pterosaurus generasi pertama yang kemudian berevolusi menjadi darwinopterus linglongtaensis. dan darwinopterus linglongtaensis berevolusi lagi menjadi darwinopterus robustodens.
Namun demikian, secara umum darwinopterus memiliki ciri khas berupa tulang hidung yang tipis, tulang pinggul yang memanjang (Illium), dan antara gigi yang satu dengan gigi yang lain pada rahang, terdapat jarak, sementara di ujung rahang terdapat gigi yang panjang, lebih panjang dari gigi-gigi yang lain.
Selain itu, hewan ini memiliki tulang tangan yang relatif pendek, bahkan lebih pendek dari tulang paha, namun memiliki ekor yang panjang, dan memiliki lebih dari 20 ruas tulang belakang.
Adanya tiga jenis hewan ini diyakini ilmuwan sebagai pertanda bahwa ketiganya hidup di relung ekologi yang berbeda, dan darwinopterus modularis merupakan hewan dari genus pterosaurus generasi pertama yang kemudian berevolusi menjadi darwinopterus linglongtaensis. dan darwinopterus linglongtaensis berevolusi lagi menjadi darwinopterus robustodens.
Namun demikian, secara umum darwinopterus memiliki ciri khas berupa tulang hidung yang tipis, tulang pinggul yang memanjang (Illium), dan antara gigi yang satu dengan gigi yang lain pada rahang, terdapat jarak, sementara di ujung rahang terdapat gigi yang panjang, lebih panjang dari gigi-gigi yang lain.
Selain itu, hewan ini memiliki tulang tangan yang relatif pendek, bahkan lebih pendek dari tulang paha, namun memiliki ekor yang panjang, dan memiliki lebih dari 20 ruas tulang belakang.
Meski keluarganya yang hidup di abad modern termasuk hewan pemakan daging (karnivora), beruang yang diduga punah pada 27.500 tahun yang lalu ini merupakan hewan pemakan tumbuhan (herbivora).
Dari fosil yang ditemukan, hewan ini hidup di gua-gua di sepanjang
wilayah barat Benua Eropa, dari Spanyol hingga Pegunungan Ural di
Rusia. Sebagaimana layaknya hewan purba, European Cane Bears memiliki
tubuh teramat besar. Bobotnya bahkan dapat mencapai 1.000 pon atau
2.000 kilogram.
Semula, para pakar paleontologi menduga hewan ini punah sekitar 30.000 tahun yang lalu, namun penggunaan radiokarbon untuk meneliti fosil-fosilnya, menemukan fakta baru bahwa hewan jenis ini punah 3.000 tahun lebih lambat dari perkiraan semula.
Punahnya hewan bernama latin Ursus spelaeus ini akibat perubahan lingkungan yang ekstrim yang memicu datangnya zaman es. Suhu yang turun hingga melampaui titik beku, membuat European Cave Bears kehilangan makanan dan tak dapat bertahan hidup. Selain itu, mereka juga diduga menjadi korban perburuan manusia Neanderthal, manusia purba yang hidup di zaman itu.
18. Giant Ape
Semula, para pakar paleontologi menduga hewan ini punah sekitar 30.000 tahun yang lalu, namun penggunaan radiokarbon untuk meneliti fosil-fosilnya, menemukan fakta baru bahwa hewan jenis ini punah 3.000 tahun lebih lambat dari perkiraan semula.
Punahnya hewan bernama latin Ursus spelaeus ini akibat perubahan lingkungan yang ekstrim yang memicu datangnya zaman es. Suhu yang turun hingga melampaui titik beku, membuat European Cave Bears kehilangan makanan dan tak dapat bertahan hidup. Selain itu, mereka juga diduga menjadi korban perburuan manusia Neanderthal, manusia purba yang hidup di zaman itu.
18. Giant Ape
Kera purba ini memiliki watak
campuran antara gorila dan simpanse. Fosilnya yang ditemukan di Kongo,
Afrika, menunjukkan kalau ketika mati, umur kera itu sekitar 200.000
tahun dari sekarang.
Kera purba ini bertubuh luar biasa besar, yakni mencapai tinggi 10
meter saat berdiri, dan memiliki bobot hingga 1.200 pon atau 2.400
kilogram.
Para ilmuwan meyakini, jika mengacu pada penemuan ini, kera raksasa ini lebih dulu ada di Bumi dibanding manusia, karena berdasarkan berbagai artefak dan fosil yang ditemukan yang berkenaan dengan manusia, seperti musik, gambar, jarum dan “alat -alat canggih” lainnya, manusia baru muncul sekitar 50.000 tahun yang lalu.
19. Woolly Rhinoceros
Para ilmuwan meyakini, jika mengacu pada penemuan ini, kera raksasa ini lebih dulu ada di Bumi dibanding manusia, karena berdasarkan berbagai artefak dan fosil yang ditemukan yang berkenaan dengan manusia, seperti musik, gambar, jarum dan “alat -alat canggih” lainnya, manusia baru muncul sekitar 50.000 tahun yang lalu.
19. Woolly Rhinoceros
Kerabat badak modern ini diketahui
hidup di wilayah yang kini menjadi negara Inggris dan Thuringia Utara
di Jerman. Fosilnya antara lain ditemukan di Staffordshire, Inggris,
pada 2002.
Berbeda dengan badak modern, badak purba ini memiliki bulu yang amat
tebal karena lingkungan di daerah dimana hewan ini hidup, tidak
seperti saat ini. Kala itu. jika musim dingin tiba, suhu turun hingga
-22 derajat Celcius. Sementara ketika musim panas tiba, udara menjadi
begitu kering dan panas, melebihi panasnya udara di abad modern.
Wooly Rhinoceros diduga punah sekitar 42.000 tahun lalu. Dari gigi-giginya yang tajam, hewan ini diduga termasuk hewan karnivora dan masuk golongan predator.
Belum diketahui dengan persis apa penyebab matinya badak-badak purba ini, karena ilmuwan tidak menemukan jejak penyakit atau perburuan pada fosilnya. Diduga, hewan ini mati akibat suatu kejadian yang belum diketahui dipicu oleh apa.
20. Indohyus
Wooly Rhinoceros diduga punah sekitar 42.000 tahun lalu. Dari gigi-giginya yang tajam, hewan ini diduga termasuk hewan karnivora dan masuk golongan predator.
Belum diketahui dengan persis apa penyebab matinya badak-badak purba ini, karena ilmuwan tidak menemukan jejak penyakit atau perburuan pada fosilnya. Diduga, hewan ini mati akibat suatu kejadian yang belum diketahui dipicu oleh apa.
20. Indohyus
Babi India dari keluarga artiodaktil
yang telah punah ini hidup di wilayah yang kini menjadi negara India,
tepatnya di Pegunungan Himalaya, pada periode Eosen (sekitar 48 jutan
tahun lalu). Hewan mirip rusa kecil ini merupakan kerabat dekat ikan
paus.
Fosil hewan ini ditemukan di antara batu-batu di Kashmir oleh ahli
geologi India A Rao Ranga, dan selama lebih dari 30 tahun dia mencoba
membongkar batu-batu itu agar fosil dapat diangkat secara utuh. Sayang,
hingga sang imuwan meninggal, usahanya belum selesai.
Istri Rao kemudian menyerahkan penemuan itu kepada Profesor Thewissen, dan saat pengerjaan menyingkirkan batu-batu dilanjutkan, salah seorang teknisi mengalami kejadian yang membuat salah satu tengkorak fosil itu pecah. Dari tengkorak ini mereka menemukan kalau struktur telinga hewan ini terbentuk dari tulang ectotympanic, namun dalam bentuk yang sangat tidak biasa karena mirip tengkorak paus dan Pakicetus.
Dengan ukuran tubuh seperti seekor racoon atau kucing lokal India, ciri-ciri ikan paus yang dimiliki binatang mirip rusa ini menunjukkan tanda-tanda adaptasi terhadap kehidupan di air. Terutama dari lapisan tulangnya yang berat dan tebal, mirip tulang kuda nil modern. Ketebalan dan bobot tulang ini mengurangi daya apung Indohyus, sehingga hewan-hewan ini dapat tinggal di bawah air. Ini menunjukkan strategi bertahan mirip dengan pelanduk Afrika modern atau chevrotain air yang ketika terancam oleh burung pemangsa, menyelam ke dalam air untuk bersembunyi di dasarnya.
21. Glypto Armadillo (Glyptodon)
Istri Rao kemudian menyerahkan penemuan itu kepada Profesor Thewissen, dan saat pengerjaan menyingkirkan batu-batu dilanjutkan, salah seorang teknisi mengalami kejadian yang membuat salah satu tengkorak fosil itu pecah. Dari tengkorak ini mereka menemukan kalau struktur telinga hewan ini terbentuk dari tulang ectotympanic, namun dalam bentuk yang sangat tidak biasa karena mirip tengkorak paus dan Pakicetus.
Dengan ukuran tubuh seperti seekor racoon atau kucing lokal India, ciri-ciri ikan paus yang dimiliki binatang mirip rusa ini menunjukkan tanda-tanda adaptasi terhadap kehidupan di air. Terutama dari lapisan tulangnya yang berat dan tebal, mirip tulang kuda nil modern. Ketebalan dan bobot tulang ini mengurangi daya apung Indohyus, sehingga hewan-hewan ini dapat tinggal di bawah air. Ini menunjukkan strategi bertahan mirip dengan pelanduk Afrika modern atau chevrotain air yang ketika terancam oleh burung pemangsa, menyelam ke dalam air untuk bersembunyi di dasarnya.
21. Glypto Armadillo (Glyptodon)
Kerabat dekat armadillo modern ini
hidup pada periode Pleitosan (sekitar 18 juta tahun yang lalu).
Ukurannya luar biasa besar, karena panjang tubuhnya bisa lebih dari 3,3
meter, dan berat mencapai 4 ton.
Binatang dari keluarga Glyptodontidae ini mirip kura-kura yang
tubuhnya “dikungkung”, dan merupakan hewan herbivora. Ia memakan rumput
dan tanaman lain yang timbuh di dekat sungai dan aliran air yang
kecil.
Cangkang pelindung glyptodon terdiri dari lebih dari lempeng tulang tebal yang disebut osteoderms atau scutes. Setiap spesies hewan ini memiliki pola osteoderm yang berbeda-beda dan unik.
Namun meski cangkang ini merupakan perlindungan lapis baja, glyptodon tidak bisa menarik kepalanya ke dalam, tidak seperti kebanyakan kura-kura. Namun demikian, mereka memiliki pelindung kepala berupa “topi” dari tulang yang berada di atas tengkorak kepala, dan mereka juga memiliki cincin tulang untuk perlindungan.
Hewan ini diketahui hidup di Pegunungan Andes, Chili.
22. Smilodon
Cangkang pelindung glyptodon terdiri dari lebih dari lempeng tulang tebal yang disebut osteoderms atau scutes. Setiap spesies hewan ini memiliki pola osteoderm yang berbeda-beda dan unik.
Namun meski cangkang ini merupakan perlindungan lapis baja, glyptodon tidak bisa menarik kepalanya ke dalam, tidak seperti kebanyakan kura-kura. Namun demikian, mereka memiliki pelindung kepala berupa “topi” dari tulang yang berada di atas tengkorak kepala, dan mereka juga memiliki cincin tulang untuk perlindungan.
Hewan ini diketahui hidup di Pegunungan Andes, Chili.
22. Smilodon
Hewan ini sering disebut kucing bertaring tajam, tapi ada yang salah menyebutkannya sebagai harimau bergigi pedang.
Smilodon adalah keluarga machairodonts yang telah punah, dan merupakan hewan endemik Amerika Utara dan Selatan yang hidup pada periode Pleistosen.
Julukan “gigi pedang” mengacu pada gigi taring di rahang atasnya yang ekstra panjang, meski hewan ini sebenarnya tidak memiliki hubungan keluarga dengan harimau yang berasal dari subfamili Pantherinae, sementara Smilodon dari subfamili Machairodontinae.
Keberadaan smilodon dipublikasikan oleh pelukis naturalis yang juga paleontolog Denmark, Peter Wilhelm Lund, pada 1841 setelah dia menemukan sejumlah fosil dari hewan-hewam di gua-gua dekat kota kecil Lagoa Santa, di negara bagian Minas Gerais, Brasil.
Smilodon memiliki beberapa spesies, namun hanya tiga yang diakui berdasarkan bukti genetik yang menunjukkan bahwa anggota genus ini merupakan garis keturunan utama kucing modern (subfamili Felinae).
Yang pertama adalah Smilodon gracilis yang hidup 2,5 juta-500.000 tahun lalu. Ini spesies terkecil dan paling awal, dengan berat antara 55-100 kilogram. Smilodon jenis ini merupakan penerus Megantereon di Amerika Utara, sehingga ada dugaan bahwa Smilodon ini merupakan hasil evolusi Megantereon.
Yang kedua Smilodon fatalis. Hidup antara 1,6 juta-10,000 tahun lalu, dan merupakan hasil evolusi Smilodon gracilis. Dari Amerika Utara dan Selatan, hewan ini “menyerbu” Amerika bagian barat sebagai bagian dari Great American Interchange. Ada yang menganggap Smilodon californicus dan Smilodon floridanus yang tak diakui sebagai spesies smilodon asli, merupakan subspesies dari Smilodon fatalis .
Yang ketiga Smilodon populator. Kucing purba ini hidup antara 1 juta-10.000 tahun lalu di bagian timur Amerika Selatan.
Smilodon rata-rata memiliki bobot sekitar 250 kilogram, namun meski bertaring tajam, Smilodon fatalis memiliki gigitan yang lebih lemah dari singa modern.
23. Haast’s Eagle
Julukan “gigi pedang” mengacu pada gigi taring di rahang atasnya yang ekstra panjang, meski hewan ini sebenarnya tidak memiliki hubungan keluarga dengan harimau yang berasal dari subfamili Pantherinae, sementara Smilodon dari subfamili Machairodontinae.
Keberadaan smilodon dipublikasikan oleh pelukis naturalis yang juga paleontolog Denmark, Peter Wilhelm Lund, pada 1841 setelah dia menemukan sejumlah fosil dari hewan-hewam di gua-gua dekat kota kecil Lagoa Santa, di negara bagian Minas Gerais, Brasil.
Smilodon memiliki beberapa spesies, namun hanya tiga yang diakui berdasarkan bukti genetik yang menunjukkan bahwa anggota genus ini merupakan garis keturunan utama kucing modern (subfamili Felinae).
Yang pertama adalah Smilodon gracilis yang hidup 2,5 juta-500.000 tahun lalu. Ini spesies terkecil dan paling awal, dengan berat antara 55-100 kilogram. Smilodon jenis ini merupakan penerus Megantereon di Amerika Utara, sehingga ada dugaan bahwa Smilodon ini merupakan hasil evolusi Megantereon.
Yang kedua Smilodon fatalis. Hidup antara 1,6 juta-10,000 tahun lalu, dan merupakan hasil evolusi Smilodon gracilis. Dari Amerika Utara dan Selatan, hewan ini “menyerbu” Amerika bagian barat sebagai bagian dari Great American Interchange. Ada yang menganggap Smilodon californicus dan Smilodon floridanus yang tak diakui sebagai spesies smilodon asli, merupakan subspesies dari Smilodon fatalis .
Yang ketiga Smilodon populator. Kucing purba ini hidup antara 1 juta-10.000 tahun lalu di bagian timur Amerika Selatan.
Smilodon rata-rata memiliki bobot sekitar 250 kilogram, namun meski bertaring tajam, Smilodon fatalis memiliki gigitan yang lebih lemah dari singa modern.
23. Haast’s Eagle
Hewan dari keluarga Harpagornis moorei
ini merupakan spesies elang besar yang pernah hidup di Pulau Selatan
Selandia Baru. Mangsanya terutama burung terbang raksasa yang disebut
moa, yang tidak dapat mempertahankan diri dari kemampuan terbang elang
ini yang bisa mencapai 80 kilometer perjam, dan kekuatan cengkeraman
jari-jari kakinya.
Haast’s Eagles merupakan elang terbesar yang diketahui pernah hidup
di Bumi. Ukuran tubuhnya itu melebihi ukuran burung nasar modern yang
terbesar.
Haast’s Eagle betina bertubuh lebih besar dari yang jantan. Bobotnya sekitar 10-15 kilogram. Sementara yang jantan “hanya” 9-12 kg. Hewan ini memiliki lebar sayap yang panjangnya proporsional, tetapi relatif pendek untuk ukuran tubuh mereka. Jika diukur, panjang sayapnya 2,6-3 meter.
24. Quetzalcoatlus
Haast’s Eagle betina bertubuh lebih besar dari yang jantan. Bobotnya sekitar 10-15 kilogram. Sementara yang jantan “hanya” 9-12 kg. Hewan ini memiliki lebar sayap yang panjangnya proporsional, tetapi relatif pendek untuk ukuran tubuh mereka. Jika diukur, panjang sayapnya 2,6-3 meter.
24. Quetzalcoatlus
Hewan ini merupakan keluarga pterosaurus pterodactyloid
yang hidup di Amerika Utara pada akhir periode Maastrichtian (sekitar
23 juta-65,5 juta tahun lalu), dan merupakan salah satu hewan terbang
terbesar yang dikenal hingga saat ini.
Hewan ini berleher kaku, namun berparuh sangat tajam. Bentangan
sayapnya bisa selebar 10-11 meter. Meski jago terbang, para ilmuwan
meyakini bahwa hewan ini tidak mencari mangsa di udara, melainkan di
darat. Mangsanya adalah bayi-bayi dinosaurus, termasuk bayi Tyrannosaurus Rex.
sumber : "http://ebo.web.id/24-binatang-purba-yang-menakjubkan/"
sumber : "http://ebo.web.id/24-binatang-purba-yang-menakjubkan/"
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Membaca Artikel di :
Blog Penguintanah - Biar Mainstream yang Penting Tetap Menarik.
Silahkan Berkomentar yang Relevan Tanpa Menyinggung Suku, Agama, Budaya atau Ras Tertentu.