Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg melakukan hal yang tidak wajar
dilakukan seorang pemimpin negara. Stoltenberg menyamar sebagai seorang
supir taksi untuk mendengar curahan hati rakyat Norwegia.
Menggunakan kacamata hitam dan seragam supir taksi, Stoltenberg berkeliling jalanan di ibukota Norwegia, Oslo. Taksi yang dikendarainya dilengkapi kamera tersembunyi untuk merekam segala keluh kesah penumpang.
Rekaman ini kemudian diposting pada akun facebook resmi milik sang perdana menteri. Selain lewat media sosial, September nanti Stoltenberg akan memfilmkan peristiwa unik ini sebagai salah satu alat kampanye menjelang pemilihan umum.
Dilansir dari BBC Senin (12/8/2013), Stoltenberg memberi keterangan kepada media Norwegia. “Adalah penting untuk saya untuk mendengarkan apa yang sebenarnya ada dalam pikiran rakyat dan bila ada tempat yang tepat untuk mengelurkan segala keluh kesah tempat itu ada dalam taksi.”
Kebanyakan penumpang dengan cepat menyadari “keanehan” dari si sopir taksi. Stoltenberg membuka identitasnya jika penumpang taksi mengenalinya.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan sebelum pemilihan, popularitas Stoltenberg tertinggal oleh pihak oposisi. Lawan politik Stoltenberg menyatakan, dia cocok menjadi supir taksi sungguhan saat nantinya kalah dalam pemilihan.
Menggunakan kacamata hitam dan seragam supir taksi, Stoltenberg berkeliling jalanan di ibukota Norwegia, Oslo. Taksi yang dikendarainya dilengkapi kamera tersembunyi untuk merekam segala keluh kesah penumpang.
Rekaman ini kemudian diposting pada akun facebook resmi milik sang perdana menteri. Selain lewat media sosial, September nanti Stoltenberg akan memfilmkan peristiwa unik ini sebagai salah satu alat kampanye menjelang pemilihan umum.
Dilansir dari BBC Senin (12/8/2013), Stoltenberg memberi keterangan kepada media Norwegia. “Adalah penting untuk saya untuk mendengarkan apa yang sebenarnya ada dalam pikiran rakyat dan bila ada tempat yang tepat untuk mengelurkan segala keluh kesah tempat itu ada dalam taksi.”
Kebanyakan penumpang dengan cepat menyadari “keanehan” dari si sopir taksi. Stoltenberg membuka identitasnya jika penumpang taksi mengenalinya.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan sebelum pemilihan, popularitas Stoltenberg tertinggal oleh pihak oposisi. Lawan politik Stoltenberg menyatakan, dia cocok menjadi supir taksi sungguhan saat nantinya kalah dalam pemilihan.
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Membaca Artikel di :
Blog Penguintanah - Biar Mainstream yang Penting Tetap Menarik.
Silahkan Berkomentar yang Relevan Tanpa Menyinggung Suku, Agama, Budaya atau Ras Tertentu.