Dari penampakannya, Al Quran ini terlihat sudah tua. Lembarannya
terlihat sudah usang. Tapi, kitab suci umat Islam ini diyakini yang
tertua di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Al Quran tersebut memiliki ketebalan delapan inchi, plus sampulnya. Tiap lembarnya bukan terbuat dari kertas, melainkan kulit unta.
Al Quran tersebut dimiliki oleh keluarga almarhum Haji Rahman. warga jalan Gunung Sumeru, Kelurahan Watampone, Kecamatan Taneteriattang, Kabupaten Bone. Kelurga itu telah memegang Al Quran tersebut selama 13 generasi, sekitar abad 16 atau 400 tahun yang lalu.
"Kalau yang bawa dulu namanya Tuan Pekki, dan dialah kakek buyut kami sebagai penyebar Islam pertama di Bone. Sampai sekarang keturunannyalah yang memegang Al Quran ini. Sekarang ini sayalah yang memegangnya," ujar Eki Muliadi Rahman (24), pemilik Al Quran.
Meski beberapa lembar Al Quran ini telah lapuk dimakan usia, namun tetap bisa dipergunakan sebagaimana layaknya Al Quran biasa. Tulisan arab di dalamnya, merupakan tulisan tangan, yang masih jelas, tidak buram.
Al Quran tersebut memiliki ketebalan delapan inchi, plus sampulnya. Tiap lembarnya bukan terbuat dari kertas, melainkan kulit unta.
Al Quran tersebut dimiliki oleh keluarga almarhum Haji Rahman. warga jalan Gunung Sumeru, Kelurahan Watampone, Kecamatan Taneteriattang, Kabupaten Bone. Kelurga itu telah memegang Al Quran tersebut selama 13 generasi, sekitar abad 16 atau 400 tahun yang lalu.
"Kalau yang bawa dulu namanya Tuan Pekki, dan dialah kakek buyut kami sebagai penyebar Islam pertama di Bone. Sampai sekarang keturunannyalah yang memegang Al Quran ini. Sekarang ini sayalah yang memegangnya," ujar Eki Muliadi Rahman (24), pemilik Al Quran.
Meski beberapa lembar Al Quran ini telah lapuk dimakan usia, namun tetap bisa dipergunakan sebagaimana layaknya Al Quran biasa. Tulisan arab di dalamnya, merupakan tulisan tangan, yang masih jelas, tidak buram.
informasi yang sangat menarik gan untuk di simak
BalasHapus