Navy Seals Belajar dari Kopaska - Kopaska adalah pasukan elite spesialis misi bawah air. Pasukan khusus dengan kemampuan berderet.
Mulai
dari demolisi bawah air, sabotase, pembebasan sandera, pengawalan VIP,
gerilya dan antigerilya, terjun bebas, penyapu ranjau hingga intelijen.
Tepat jika disebut Kopaska adalah Navy Sealnya Indonesia.
Karena
kecocokan itu, Navy Seal dan Kopaska rutin menggelar latihan bersama.
Sudah 32 tahun dan 64 kali dua pasukan elite ini berlatih bersama dalam
latihan berjudul Flash Iron.
Kisah ini ditulis dalam buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang diterbitkan dalam rangka 50 tahun Kopaska.
Latihan
pun disimulasikan seperti pertempuran sungguhan. Lengkap dengan peluru
tajam. Sedangkan materi latihan bersama beragam mulai mengatasi
pembajakan, perang hutan, hingga terjun bebas dan mendarat ke laut.
Navy Seal pun merasa perlu mempelajari beberapa taktik dari saudaranya jauhnya di Indonesia.
Salah satu yang diajarkan Kopaska pada Navy SEAL adalah pembuatan booby trap
alias jebakan dari bahan-bahan yang sudah ada di hutan. Ranting, kayu
dan akar-akaran bisa jadi senjata mematikan jika dipadukan dengan
senjata atau peledak yang sudah ada.
Ternyata dalam peperangan modern, hal itu masih sangat menakutkan. Untuk itu Navy Seal merasa perlu mempelajarinya.
Latihan bersama aspek darat, laut dan udara ini biasanya mengambil tempat di Guam Naval Base dan US Anderson Air Force, jika Navy Seal jadi tuan rumah. Sementara di Indonesia digelar di Surabaya dan Banyuwangi.
Usai latihan, personel Kopaska pun layak mendapat brevet Trident Navy Seals kehormatan. Karena itu jangan heran kalau melihat anggota TNI AL memakai brevet Navy Seals.
Kalau saja dunia perfilman Indonesia secanggih Holywood,
mungkin nama Komando Pasukan Katak akan setenar Navy Seal. Dibuatkan
lusinan film dengan cerita yang heroik. Sayangnya produser film
Indonesia lebih memilih membuat film hantu yang vulgar daripada kisah
heroik TNI.
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Membaca Artikel di :
Blog Penguintanah - Biar Mainstream yang Penting Tetap Menarik.
Silahkan Berkomentar yang Relevan Tanpa Menyinggung Suku, Agama, Budaya atau Ras Tertentu.