6 Pencuri Spesialis Barang Unik di Indonesia - Jika kita memikirkan tindak kriminal yang bernama pencurian tentu kita
akan langsung berpikir berapa jumlah kerugian yang diderita korban atau
barang berharga apa yang hilang. Karena korban dari tindak kriminal ini
bisa mengalami kerugian hingga nominal yang cukup mencengangkan. Seperti
halnya curanmor, pencurian rumah, handphone dan laptop lalu barang
berharga lainnya.
Namun tidak semua pencuri berpikiran untuk mencuri barang-barang mewah. Bahkan pencuri 'bergelar' spesialis ini rata-rata melakukan aksi pencurian dengan target operasi yang nilai nominalnya tidak cukup menjual.
Semua pencuri yang memiliki gelar spesialis di nama depan mereka melakukan aksi pencurian yang bisa dibilang masyarakat aneh dan berpikiran untuk apa dia mencuri barang tersebut.
Berikut 6 Pencuri bergelar spesialis unik yang ada di Indonesia.
Namun tidak semua pencuri berpikiran untuk mencuri barang-barang mewah. Bahkan pencuri 'bergelar' spesialis ini rata-rata melakukan aksi pencurian dengan target operasi yang nilai nominalnya tidak cukup menjual.
Semua pencuri yang memiliki gelar spesialis di nama depan mereka melakukan aksi pencurian yang bisa dibilang masyarakat aneh dan berpikiran untuk apa dia mencuri barang tersebut.
Berikut 6 Pencuri bergelar spesialis unik yang ada di Indonesia.
1. Spesialis pencuri Alquran
MR (35), tertangkap tangan mencuri beberapa buku Alquran setelah
menjalankan ibadah salat di sebuah musala di Kecamatan Cirebon
Utara-Barat, Cirebon Jawa Barat, pada Senin (12/5) kemarin. Aksi MR
ketahuan oleh warga yang kebetulan berada di lokasi kejadian.
Pelaku yang sudah berulang kali mencuri Alquran ini lalu dibawa ke Polsek Cirebon Utara-Barat untuk dimintai pertanggungjawabannya. Penangkapan terhadap MR itu berawal dari kecurigaan warga setempat yang melihat jumlah buku-buku Alquran di rak musala berkurang setiap hari.
MR mengaku sering nyolong buku maupun perlengkapan di musala untuk dijual kembali seharga Rp 10 ribu per buah ke toko buku bekas. Hasil penjualan buku curian tersebut, biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan hidup setiap hari.
Pelaku yang sudah berulang kali mencuri Alquran ini lalu dibawa ke Polsek Cirebon Utara-Barat untuk dimintai pertanggungjawabannya. Penangkapan terhadap MR itu berawal dari kecurigaan warga setempat yang melihat jumlah buku-buku Alquran di rak musala berkurang setiap hari.
MR mengaku sering nyolong buku maupun perlengkapan di musala untuk dijual kembali seharga Rp 10 ribu per buah ke toko buku bekas. Hasil penjualan buku curian tersebut, biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan hidup setiap hari.
2. Spesialis pencuri di Masjid
Anggota Kepolisian Resor (Polres) Madiun, Jawa Timur, menangkap
seorang ibu rumah tangga spesialis pencuri tas dan harta-benda lainnya
milik jamaah yang tengah salat di sejumlah masjid. Pelaku bernama Lilik
Pupitasari (30), warga Desa Kedondong, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten
Madiun.
"Diduga, tersangka telah berulang kali melakukan aksinya
di sejumlah masjid yang ada di wilayah Kabupaten dan Kota Madiun.
Korbannya adalah para ibu atau mahasiswi yang meninggalkan tasnya untuk
menjalankan salat," kata Kapolres Madiun AKBP Rahmat Setyadi.
Setelah
melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap tangan tersangka
sedang beraksi di Masjid Dolopo. Tersangka akhirnya diamankan di Polsek
Dolopo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Modus operandi yang
dilakukan tersangka yakni berpura-pura ikut salat. Saat korban lengah,
dia langsung mengambil tas yang diincar dan pergi meninggalkan masjid.
Menurut
pengakuan tersangka, dia sudah mencuri di 10 masjid di Kota dan
Kabupaten Madiun. Di antaranya di Masjid Besar Dolopo, Masjid Kampus
IKIP PGRI Kota Madiun, Masjid Kampus UII Kota Madiun, dan sejumlah
masjid lain di Dolopo dan Kebonsari Kabupaten Madiun.
3. Pencuri spesialis burung hias
"Diduga, tersangka telah berulang kali melakukan aksinya di sejumlah masjid yang ada di wilayah Kabupaten dan Kota Madiun. Korbannya adalah para ibu atau mahasiswi yang meninggalkan tasnya untuk menjalankan salat," kata Kapolres Madiun AKBP Rahmat Setyadi.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap tangan tersangka sedang beraksi di Masjid Dolopo. Tersangka akhirnya diamankan di Polsek Dolopo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Modus operandi yang dilakukan tersangka yakni berpura-pura ikut salat. Saat korban lengah, dia langsung mengambil tas yang diincar dan pergi meninggalkan masjid.
Menurut pengakuan tersangka, dia sudah mencuri di 10 masjid di Kota dan Kabupaten Madiun. Di antaranya di Masjid Besar Dolopo, Masjid Kampus IKIP PGRI Kota Madiun, Masjid Kampus UII Kota Madiun, dan sejumlah masjid lain di Dolopo dan Kebonsari Kabupaten Madiun.
3. Pencuri spesialis burung hias
Unit Reserse Polrestabes Bandung berhasil menangkap tiga pelaku
spesialis pencurian burung peliharaan hias bernilai puluhan juta rupiah.
RA, DS, dan IR ditangkap setelah melakukan aksi di Jalan Cibolerang,
Kelurahan Margahayu, Kecamatan Ciparay, Bandung.
Kasatreskrim
Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, ketiga
pelaku tersebut beraksi di rumah korban dengan cara memanjat rumah dan
mengambil burung.
Hasilnya 60 ekor burung jenis Love Bird, 2 ekor Jalak Bali, 1 ekor Jalak Putih, dan 7 ekor Murai berhasil digasak.
"Pelaku ini beraksi di pagi hari, saat rumah terlihat aman," kata Wisnu.
Polisi
segera bergerak, usai mendapat laporan dari warga. Alhasil, ketiga
pelaku berhasil ditangkap. Pengakuan tersangka, bahwa burung-burung
hasil curian akan kembali dijual.
"Berbagai jenis burung yang
harganya sekitar Rp 8 juta mereka jual Rp 500 ribu, ada yang harganya Rp
5 juta dijual Rp 300 ribu," jelasnya.
4. Spesialis pencurian lampu billboard
Unit Reserse Polrestabes Bandung berhasil menangkap tiga pelaku
spesialis pencurian burung peliharaan hias bernilai puluhan juta rupiah.
RA, DS, dan IR ditangkap setelah melakukan aksi di Jalan Cibolerang,
Kelurahan Margahayu, Kecamatan Ciparay, Bandung.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, ketiga pelaku tersebut beraksi di rumah korban dengan cara memanjat rumah dan mengambil burung.
Hasilnya 60 ekor burung jenis Love Bird, 2 ekor Jalak Bali, 1 ekor Jalak Putih, dan 7 ekor Murai berhasil digasak.
"Pelaku ini beraksi di pagi hari, saat rumah terlihat aman," kata Wisnu.
Polisi segera bergerak, usai mendapat laporan dari warga. Alhasil, ketiga pelaku berhasil ditangkap. Pengakuan tersangka, bahwa burung-burung hasil curian akan kembali dijual.
"Berbagai jenis burung yang harganya sekitar Rp 8 juta mereka jual Rp 500 ribu, ada yang harganya Rp 5 juta dijual Rp 300 ribu," jelasnya.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, ketiga pelaku tersebut beraksi di rumah korban dengan cara memanjat rumah dan mengambil burung.
Hasilnya 60 ekor burung jenis Love Bird, 2 ekor Jalak Bali, 1 ekor Jalak Putih, dan 7 ekor Murai berhasil digasak.
"Pelaku ini beraksi di pagi hari, saat rumah terlihat aman," kata Wisnu.
Polisi segera bergerak, usai mendapat laporan dari warga. Alhasil, ketiga pelaku berhasil ditangkap. Pengakuan tersangka, bahwa burung-burung hasil curian akan kembali dijual.
"Berbagai jenis burung yang harganya sekitar Rp 8 juta mereka jual Rp 500 ribu, ada yang harganya Rp 5 juta dijual Rp 300 ribu," jelasnya.
4. Spesialis pencurian lampu billboard
Jika kita memikirkan tindak kriminal yang bernama pencurian tentu
kita akan langsung berpikir berapa jumlah kerugian yang diderita korban
atau barang berharga apa yang hilang. Karena korban dari tindak
kriminal ini bisa mengalami kerugian hingga nominal yang cukup
mencengangkan. Seperti halnya curanmor, pencurian rumah, handphone dan
laptop lalu barang berharga lainnya.
Namun tidak semua pencuri
berpikiran untuk mencuri barang-barang mewah. Bahkan pencuri 'bergelar'
spesialis ini rata-rata melakukan aksi pencurian dengan target operasi
yang nilai nominalnya tidak cukup menjual.
Semua pencuri yang
memiliki gelar spesialis di nama depan mereka melakukan aksi pencurian
yang bisa dibilang masyarakat aneh dan berpikiran untuk apa dia mencuri
barang tersebut.
Berikut 6 Pencuri bergelar spesialis unik yang ada di Indonesia.
5. Pencuri spesialis dump truk
Jika kita memikirkan tindak kriminal yang bernama pencurian tentu
kita akan langsung berpikir berapa jumlah kerugian yang diderita korban
atau barang berharga apa yang hilang. Karena korban dari tindak
kriminal ini bisa mengalami kerugian hingga nominal yang cukup
mencengangkan. Seperti halnya curanmor, pencurian rumah, handphone dan
laptop lalu barang berharga lainnya.
Namun tidak semua pencuri berpikiran untuk mencuri barang-barang mewah. Bahkan pencuri 'bergelar' spesialis ini rata-rata melakukan aksi pencurian dengan target operasi yang nilai nominalnya tidak cukup menjual.
Semua pencuri yang memiliki gelar spesialis di nama depan mereka melakukan aksi pencurian yang bisa dibilang masyarakat aneh dan berpikiran untuk apa dia mencuri barang tersebut.
Berikut 6 Pencuri bergelar spesialis unik yang ada di Indonesia.
Namun tidak semua pencuri berpikiran untuk mencuri barang-barang mewah. Bahkan pencuri 'bergelar' spesialis ini rata-rata melakukan aksi pencurian dengan target operasi yang nilai nominalnya tidak cukup menjual.
Semua pencuri yang memiliki gelar spesialis di nama depan mereka melakukan aksi pencurian yang bisa dibilang masyarakat aneh dan berpikiran untuk apa dia mencuri barang tersebut.
Berikut 6 Pencuri bergelar spesialis unik yang ada di Indonesia.
5. Pencuri spesialis dump truk
Polres Metro Jakarta Timur menggelandang 21 dari 23 tersangka kasus
Pencurian dengan kekerasan (Curas) dengan sasaran Dump Truck di Mapolres
Metro Jakarta Timur, Jakarta, Senin (3/2).
Kelompok yang biasa
beroperasi dengan sasaran Truk yang berhenti di pinggir jalan ataupun
yang ditinggal parkir sopirnya ini tak segan melukai korbannya saat
beraksi.
"Truk yang berhasil dicuri oleh pelaku kemudian dipotong-potong dan dijual secara terpisah," ujar salah satu tersangka.
Kapolres
Metro Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni mengatakan kasus
pencurian dan kekerasan oleh 23 orang komplotan pencuri dump truck ini,
menurutnya komplotan ini biasa beraksi di daerah Jakarta Timur dan
menggasak truck yang sedang parkir di pinggir jalan baik ditinggal sopir
atau ada sopir di dalamnya.
"Mereka beroperasi jika ada Dump
Truck yang sedang parkir di pinggir jalan, jika tidak ada sopirnya maka
mereka langsung menggasak truk tersebut, namun jika ada sopir biasanya
diancam atau dilakukan tindak kekerasan," ujar Mulyadi.
6. Spesialis pencurian pakaian dalam
Kepala Polsekta Pare AKP Agus Garbo, mengemukakan penangkapan pelaku
berawal dari laporan warga yang mengaku resah karena sering kehilangan
pakaian yang dijemur.
Polisi langsung menangkap Agus Purnadi
(34), warga Dusun Tawang, Desa Sumberbendo, Kecamatan Pare, Kabupaten
Kediri. Dia diketahui melakukan tindak pencurian di rumah warga yang
berada di Jalan Taruna, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Dari
penangkapan pelaku, petugas langsung melakukan interogasi. Petugas juga
langsung menuju ke rumah yang dikontrak pelaku, di Kecamatan Pare.
Ternyata, di rumah yang baru dikontrak tersebut petugas mendapati banyak
barang-barang curian, seperti pakaian dalam.
"Pakaian itu diambil saat dijemur oleh pemiliknya. Tanpa sepengetahuan korban, pakaian-pakaian itu diambil," ucapnya.
Menurut
Kapolsek pelaku hanya mengambil pakaian dalam milik wanita. Polisi
masih mendalami, jika pelaku memanfaatkan pakaian-pakaian itu sebagai
kajian.
Kapolsek mengungkapkan, dari laporan yang masuk, pelaku
mengaku sengaja mengumpulkan barang-barang itu di tempat ia mengontrak.
Barang yang menumpuk itu ditampung sekitar dua bulan dan semuanya hasil
dari tindak pencurian.
Polres Metro Jakarta Timur menggelandang 21 dari 23 tersangka kasus
Pencurian dengan kekerasan (Curas) dengan sasaran Dump Truck di Mapolres
Metro Jakarta Timur, Jakarta, Senin (3/2).
Kelompok yang biasa beroperasi dengan sasaran Truk yang berhenti di pinggir jalan ataupun yang ditinggal parkir sopirnya ini tak segan melukai korbannya saat beraksi.
"Truk yang berhasil dicuri oleh pelaku kemudian dipotong-potong dan dijual secara terpisah," ujar salah satu tersangka.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni mengatakan kasus pencurian dan kekerasan oleh 23 orang komplotan pencuri dump truck ini, menurutnya komplotan ini biasa beraksi di daerah Jakarta Timur dan menggasak truck yang sedang parkir di pinggir jalan baik ditinggal sopir atau ada sopir di dalamnya.
"Mereka beroperasi jika ada Dump Truck yang sedang parkir di pinggir jalan, jika tidak ada sopirnya maka mereka langsung menggasak truk tersebut, namun jika ada sopir biasanya diancam atau dilakukan tindak kekerasan," ujar Mulyadi.
Kelompok yang biasa beroperasi dengan sasaran Truk yang berhenti di pinggir jalan ataupun yang ditinggal parkir sopirnya ini tak segan melukai korbannya saat beraksi.
"Truk yang berhasil dicuri oleh pelaku kemudian dipotong-potong dan dijual secara terpisah," ujar salah satu tersangka.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni mengatakan kasus pencurian dan kekerasan oleh 23 orang komplotan pencuri dump truck ini, menurutnya komplotan ini biasa beraksi di daerah Jakarta Timur dan menggasak truck yang sedang parkir di pinggir jalan baik ditinggal sopir atau ada sopir di dalamnya.
"Mereka beroperasi jika ada Dump Truck yang sedang parkir di pinggir jalan, jika tidak ada sopirnya maka mereka langsung menggasak truk tersebut, namun jika ada sopir biasanya diancam atau dilakukan tindak kekerasan," ujar Mulyadi.
Kepala Polsekta Pare AKP Agus Garbo, mengemukakan penangkapan pelaku
berawal dari laporan warga yang mengaku resah karena sering kehilangan
pakaian yang dijemur.
Polisi langsung menangkap Agus Purnadi (34), warga Dusun Tawang, Desa Sumberbendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Dia diketahui melakukan tindak pencurian di rumah warga yang berada di Jalan Taruna, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Dari penangkapan pelaku, petugas langsung melakukan interogasi. Petugas juga langsung menuju ke rumah yang dikontrak pelaku, di Kecamatan Pare. Ternyata, di rumah yang baru dikontrak tersebut petugas mendapati banyak barang-barang curian, seperti pakaian dalam.
"Pakaian itu diambil saat dijemur oleh pemiliknya. Tanpa sepengetahuan korban, pakaian-pakaian itu diambil," ucapnya.
Menurut Kapolsek pelaku hanya mengambil pakaian dalam milik wanita. Polisi masih mendalami, jika pelaku memanfaatkan pakaian-pakaian itu sebagai kajian.
Kapolsek mengungkapkan, dari laporan yang masuk, pelaku mengaku sengaja mengumpulkan barang-barang itu di tempat ia mengontrak. Barang yang menumpuk itu ditampung sekitar dua bulan dan semuanya hasil dari tindak pencurian.
Polisi langsung menangkap Agus Purnadi (34), warga Dusun Tawang, Desa Sumberbendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Dia diketahui melakukan tindak pencurian di rumah warga yang berada di Jalan Taruna, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Dari penangkapan pelaku, petugas langsung melakukan interogasi. Petugas juga langsung menuju ke rumah yang dikontrak pelaku, di Kecamatan Pare. Ternyata, di rumah yang baru dikontrak tersebut petugas mendapati banyak barang-barang curian, seperti pakaian dalam.
"Pakaian itu diambil saat dijemur oleh pemiliknya. Tanpa sepengetahuan korban, pakaian-pakaian itu diambil," ucapnya.
Menurut Kapolsek pelaku hanya mengambil pakaian dalam milik wanita. Polisi masih mendalami, jika pelaku memanfaatkan pakaian-pakaian itu sebagai kajian.
Kapolsek mengungkapkan, dari laporan yang masuk, pelaku mengaku sengaja mengumpulkan barang-barang itu di tempat ia mengontrak. Barang yang menumpuk itu ditampung sekitar dua bulan dan semuanya hasil dari tindak pencurian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Membaca Artikel di :
Blog Penguintanah - Biar Mainstream yang Penting Tetap Menarik.
Silahkan Berkomentar yang Relevan Tanpa Menyinggung Suku, Agama, Budaya atau Ras Tertentu.