Sebanyak ratusan perempuan terdiri dari mantan Pekerja Seks Komersial
(PSK), ibu-ibu dari anak-anak jalanan serta ibu rumah tangga di
Surabaya, Jawa Timur, mengikuti pelatihan kerajinan tangan di Kantor
Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur di Jalan Kerto Menanggal,
Surabaya, Kamis (6/6).
Gelar pelatihan bagi ibu-ibu rumah tangga
dan mantan PSK dari tiga lokalisasi Kecamatan Kerembangan, yaitu Tambak
Asri, Bangun Sari dan Bangun Rejo ini, adalah bentuk komitmen
Muhammadiyah untuk mengentaskan kemaksiatan di Jawa Timur, khususnya di
Surabaya. Muhammadiyah mendorong semangat kaum perempuan untuk bangkit
dari keterpurukan ekonomi, sehingga tidak melakukan tindakan yang
melanggar aturan.
Hadir dalam acara itu, Ketua Umum PP
Muhammadiyah, Din Syamsuddin. Kehadiran Din untuk membakar semangat
juang kaum perempuan agar bangkit dari keterpurukan ekonomi.
Selain
Din Syamsuddin, acara juga dihadiri Irma Suryati, pemenang lomba
kreativitas yang digelar Menpora dengan hadiah Rp 100 juta. Irma yang
didampingi suaminya, Agus Priyanto, diminta untuk memberi arahan dan dan
pembinaan kepada kaum hawa di Surabaya, bagaimana membuat kerajinan
keset berbahan limbah.
Dari cerita Irma, meski mengalami cacat
fisik ia mampu memperjuangkan nasibnya hingga menjadi orang sukses. "Ibu
Irma memberi kami inspirasi," kata salah seorang peserta ketika ditanya
Din Syamsudin tentang hikmah apa dari kisah Irma, yang sejak lulus SMA
selalu ditolak saat melamar pekerjaan karena cacat fisik.
Ibu-ibu
lain juga mengatakan hal sama. Irma dinilai seorang pejuang hebat dan
perempuan yang pantang menyerah. "Saat mengikuti lomba kreativitas yang
digelar Menpora, saya sempat ditolak karena hanya lulusan SMA, sementara
pesertanya adalah pengusaha-pengusaha yang lulusan sarjana. Tapi saya
ngeyel (ngotot). Tapi dengan catatan saya harus menjadi peserta binaan
dahulu di UI (Universitas Indonesia)," cerita Irma.
Ejekan dan
hinaan pada diri Irma belum selesai. Saat mengikuti lomba, peserta lomba
yang mayoritas pengusaha sukses juga menghina dia. "Kamu presentasi
pakai apa? Semuanya bawa laptop. Ya saya jawab, saya ini pengusaha
profesional, nggak perlu laptop, wong saya hafal materinya di luar
kepala kok. Anda-Anda ini pengusaha kok materinya masih dicatat di
laptot," dalih Irma menjawab ejekan peserta lain kepada dirinya.
Cerita
Irma ini, semakin membangkitkan semangat bagi ibu-ibu yang berada di
Gedung Muhammadiyah Jawa Timur tersebut. Terlebih lagi, saat Din
Syamsuddin menerima telepon dari mantan Menpora, Adhiyaksa Daud yang
saat itu menggelar lomba kreativitas.
Kontak telepon antara Din
dan Adhiyaksa Daud itu di-loudspeaker. "Ibu Irma orang yang hebat, dia
bukan perempuan yang gampang menyerah. Dia selalu berpikiran positif.
Hidupnya selalu digantungkan kepada Allah," kata Adhiyaksa.
Selanjutnya,
para ibu-ibu dan mantan PSK ini, melakukan kegiatan mengolah limbah
kain menjadi keset, seperti yang diintruksikan Irma dan suaminya.
Satu
persatu potongan kain limbah, dirajut menjadi bentuk yang unik dan
lucu. Ada keset berbentuk ikan, kuda laut, dan kreasi bentuk lain yang
unik. "Ini adalah bentuk komitmen PP Muhammadiyah dalam melakukan
pendampingan dan pembinaan bagi kaum ibu-ibu yang berada di garis
kemiskinan dan bagi para mantan PSK, untuk tidak mudah menyerah dan
berputus asa. Kami akan terus melakukan pembinaan kepada mereka," tandas
Din Syamsudin.
sumber : "http://www.merdeka.com/peristiwa/ratusan-mantan-psk-di-jawa-timur-diajari-bikin-keset-dari-limbah.html"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Membaca Artikel di :
Blog Penguintanah - Biar Mainstream yang Penting Tetap Menarik.
Silahkan Berkomentar yang Relevan Tanpa Menyinggung Suku, Agama, Budaya atau Ras Tertentu.